20. Perdagangan Dan Pernikahan Nabi SAW Dengan Khodijah


Perdagangan Dan Pernikahan  Nabi SAW Dengan Khodijah

Sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Atsir dan Ibnu Hisyam bahwasannya Khodijah adalah   janda yang memiliki  kekayaan dan kemuliaan ya. Ia bekerjasama dengan para pedagang untuk memperdagangkan hartanya dengan cara bagi hasil. Ketika Khodijah mendengar sosok Muhammad yang  terkenal dengan akhlaknya yang mulia dan sifatnya yang amanah  maka dengan segera Khodijah mengirim utusan kepada Muhammad dengan tujuan agar ia mau memperdagangkan hartanya. Khodijah menawarkan kepada Muhammad akan memberikan modal yang  lebih besar daripada pedagang-pedagang yang lain. Nabi Muhammad pun menerima tawaran khodijah. Dengan disertai Maesaroh, Nabi Muhammad berangkat berdagang ke negeri Syam dengan modal dari Khodijah.
Tak disangka perjalanan beliau ke Syam  mendapatkan keuntungan dan keberkahan yang  tidak  bisa didapatkan oleh   para pedagang pada umumnya. Sehingga  dengan sifat amanah dan keuletan Rosulullah akhirnya beliau mampu menyerahkan hasil perdagangannya kepada Khodijah dengan laba yang melimpah.
Setelah menemani Nabi berdagang ke Syam, Maesaroh-pelayan khodijah-menjadi  kagum dan tercengang karena melihat  akan akhlak nabi yang begitu mulia dan keistimewaan-keistimewaan  yang ada pada diri Nabi. Hingga akhirnya Maesaroh menceritakan semua yang ia saksikan kepada Khodijah.
Khodijah merasa takjub dan kagum setelah mendengar cerita dari Maesaroh akan sifat amanah  dan  keberkahan-keberkahan yang timbul dari Nabi. Sehingga dengan perantara Nafisah binti Maniyah, Khodijah  mencoba menawarkan dirinya untuk menjadi pendamping hidup Nabi. Rasulullah pun menerima tawaran Khodijah, dengan meminta tolong kepada paman-paman beliau agar mau meminang Khodijah untuknya kepada  Amr bin Asad paman khodijah. Akhirnya bertepatan dengan usia Nabi 25 tahun, Nabi menikah dengan Khodijah seorang janda yang berusia 40 tahun.
Sebelum Khodijah menikah dengan Nabi, Khodijah pernah menikah dengan ‘Atiq bin ‘Aidz Attamimi dan Abu Hallah.
Adapun pelajaran yang bisa diambil dari tarikh diatas adalah :
1.       Manusia juga perlu mencari rizki sebagaimana yang dilakukan Rosulullah,misalnya beliau pernah bekerja sebagai buruh penggembala kambing dan berdagang ke Syam.
2.       Khodijah merupakan sosok seorang wanita yang berarti dalam diri Nabi,sehingga tak diragukan lagi Khodijah merupakan wanita paling mulia dizamannya.
3.       Rosulullah bukanlah orang yang mengedepankan nafsu birahi atau seksualitas sebagaimana yang telah dituduhkan oleh musuh-musuh islam, buktinya Nabi menikah dengan seorang janda yang usianya jauh lebih tua dari beliau. Padahal dengan usia Nabi yang sedemikiaan,  layaknya seorang pemuda akan memilih seorang istri yang lebih muda darinya.

0 komentar:

Posting Komentar